Senin, 27 Oktober 2008

Syekh Puji Menikahi Bocah ? Gila banget.......

Syekh Puji alias Pujiono Cahyo Widianto kiai kaya raya asal Semarang, Jawa Tengah yang menikahi anak umur 12 tahun ahh miris banget saya mendengarnya, apalagi saat melihat beritanya di televisi sudah 2 hari ini berita tentang Syekh Puji pasti ada aja hmm tentang MUI yang mengecam perbuatannya, Kak seto dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga mengecam keras tindakan Syekh Puji ini perbuatannya ini ahh kenapa gak langsung ditangkap huuhh.


syekh puji pernikahan dini

Kalau mentelaah dan membahas dari soal agama saya gak begitu mengerti dan malah gak mengerti sama sekali maka saya copas saja sedikit artikel yang saya anggap cukup menarik membahas tentang Syekh Puji ini yuk mari...




Tetapi mari kita telaah dengan tenang. Kalau dalihnya agama, Syek Puji tidak salah karena dia mencontoh Nabi Muhammad yang juga menikahi Siti Aisyah yang waktu itu masih di bawah umur. Seperti yang dikatakan mbak Asih Nurchandra, memang tidak langsung digauli, menunggu 2 tahun setelah haid. Tapi berapa tahun umur Siti Aisyah ketika haid pertama? Siti Aisyah dinikahi Nabi Muhammad umur 9, kalau menunggu 2 tahun berarti mulai digauli umur 11 tahun. Apakah 11 tahun tergolong masih di bawah umur? Mungkin ya mungkin tidak pada jaman itu. Tapi di bawah umur atau tidak, Nabi terakhir yang dianggap paling benar, suci dan satu-satunya yang jadi panutan umat Islam hingga hari, ini juga melakukannya semasa hidupnya. So salahkah Syek Puji dari perspektif ini? Of course tidak, makanya dia berani bersikeras agama tidak melarang.


Terus siapa yang salah? Orang tua si bocah? Walaupun mungkin jauh di lubuk hati mereka (hanya Tuhan yang tahu) sebenarnya tidak lain hanya karena silau dengan uang Syek Puji yang berlimpah ruah sampai bisa berzakat 1.3 milyar, mereka juga bisa berdalih dengan alasan yang sama, Nabi Muhammad junjungan umat Islam juga melakukan itu, so apanya yang salah sekarang dia menyerahkan gadis kecilnya kepada Syek Puji, toh anaknya juga mau.


Masalahnya adalah jaman sekarang sungguh tidak umum menikahi anak umur 11 tahun, sangat sulit diterima nurani. Ini yang akan menjadi satu dilemma bagi umat Islam dalam mengambil sikap:


Kalau ikut mengecam tindakan Syek Puji, berarti sama saja juga mengecam dan menyalahkan Nabi Muhammad karena tidak bisa diingkari Syek Puji mencontoh Nabi Muhammad.


Kalau diterima dan dianggap benar dan haq, maka Syek Puji ini akan menjadi trendsetter, dan benar seperti dalam tulisan sebelumnya, akan memuluskan jalan para pedophile untuk melegalkan nafsunya terhadap anak kecil. Mereka akan berdatangan, tinggal datang ke Indonesia, convert menjadi WNI, masuk Islam, baca syahadat apa susahnya, toh mereka bukan orang beragama apapun sebelumnya, sehingga bisa menikahi bocah-bocah ingusan di Indonesia yang orang tuanya bukan hanya miskin materi, tapi juga miskin iman, miskin cinta, silau dengan iming-iming uang dan materi duniawi untuk kesenangan sesaat dengan mengorbankan masa depan dan kebahagiaan anak-anak mereka.[..lanjut baca di sumber asli yang nulisnya..biar tambah jelas ]



Wawancara Eksklusif

Syekh Puji: Nggak Ada Paksaan, Anak dan Ortunya Juga Suka

Chazizah Gusnita - detikNews


Jakarta - Syekh Puji, kiai kaya raya asal Semarang, Jawa Tengah akan menikahi 3 bocah. Ketiganya masih berusia di bawah umur. Syekh Puji pun tidak merasa kasihan karena ketiganya juga mencintainya dan orangtuanya membolehkan.


"Yang satu masih sekolah kelas 5 dan yang satu kelas 3. Anaknya suka, orang tuanya membolehkan. Orangtuanya juga senang dengan saya," kata Syekh Puji sambil tertawa saat ditanya apakah tidak punya rasa kasihan menikahi bocah ingusan.


Syekh Puji dalam wawancara dengan detikcom mengaku belum menikahi Lutfiana Ulfa (12). Tapi kesaksian warga menyatakan pria yang pernah berzakat Rp 1,3 miliar itu dalam buka puasa mengaku sudah menikahi Ulfa (12) secara siri. Selain menjadi 'saksi' pernikahan Syekh Puji dan Ulfa, warga desa juga mendapat bantuan berupa dana Rp 30 juta.


Berikut lanjutan wawancara Chazizah Gusnita dari detikcom dengan Syekh Puji via telepon, Kamis (23/10/2008):


Apa Syekh memberikan iming-iming gitu supaya orangtua si perempuan membolehkan?


Nggak ada iming-iming. Nggak ada paksaan.


Bagaimana dengan sekolah anak itu?


Saya sekolahi sendiri. Saya ajari sendiri. Kalau gurunya bukan saya bahaya. Bisa rusak. Hahaha...


Terus nanti yang pimpin perusahaan semua istri Syekh berbagi atau bagaimana?


Nah itu maksud saya. Hahaha...


Apa anak sekolah dasar gitu sudah akil balik? Apa Syekh nanti setelah menikah mau langsung 'campur' atau bagaimana?


Saya sesuai ajaran kanjeng nabi. Kalau yang namanya menikah dengan umurnya 7 tahun boleh saja. Kalau urusan campur setelah dia mens.


Mereka sudah mens belum?


Ulfa sudah mens. Yang dua belum mens. Belum boleh. Saya punya dasar agama juga. Nggak ngawur.(gus/iy)



Berita mengatakan Syekh Puji ini menikahi 2 bocah lagi yang berumur 7 dan 9 tahun (-gila-gila-) orang tuanya juga setuju dan yahh kalau menurut saya mungkin juga karana faktor uang seperti kata "Yudiworld: Uang Dan Oli sama-sama Pelumas Alias pelicin" uhh makin aneh aja dunia ini padahal kalau di lihat dari gambarnya lebih pantas jadi cucunya dari pada istrinya.

Tidak ada komentar: