Minggu, 23 November 2008
Sabtu, 22 November 2008
Kamis, 20 November 2008
Kisah Para Pengguna Narkoba
Tips Tidak Terjerumus Narkoba
Peredaran Narkoba ibarat jamur di musim hujan. Tidak hanya ditempat-tempat hiburan, saat ini sudah tersebar di lingkungan perumahan, bahkan ke sekolah-sekolah. Lalu, bagaimana cara menghindari agar keluarga kita tidak terjerumus ke lembah maksiat itu. Berikut beberapa tips untuk menghindarinya, antara lain :
- Dapatkan informasi mengenai bahaya Narkoba dari koran, majalah, seminar, dll.
- Persiapkan mental untuk menolak jika ditawarkan. Kuatkanlah tekadmu untuk menolaknya.
- Belajar berkata "TIDAK" , kalau mendapat tawaran Narkoba. Siapkan alasan yang dapat dipakai, dan alihkan pembicaraan jika kamu mulai disudutkan. Namun, bila teman terus memaksa, segera tinggalkanlah tempat itu. Carilah teman baru yang ''''bersih'''' dari Narkoba.
- Milikilah cita-cita dalam hidup,sehingga hidupmu akan memiliki arah.
- Lakukanlah kegiatan positif yang dapat menolong kamu untuk menjadi lebih mandiri, percaya diri, serta menyalurkan hobi serta berprestasi.
Selanjutnya, mengajarkan cara pengendalian tingkah laku yang tidak dikehendaki. Dengan memberikan tindakan preventif, anak dapat dibimbing berpikir positif. Namun, jika anak sudah terlanjur terlibat Narkoba, maka sebaiknya orang tua tidak "meninggalkan" mereka dalam upaya penyembuhan sendiri, tetapi harus terlibat sepenuhnya agar pecandu mendapat dukungan moril.
Pecandu yang telah keluar dari rehabilitasi sangat dianjurkan untuk mengikuti program lanjutan agar dampak ingatan dari Narkoba tidak menimbulkan masalah lanjutan.
Tanda-Tanda Anak Menggunakan Narkoba
- Lakukan pendekatan dengan cara :
- Utarakan kecurigaan secara terbuka pada saat anak dan orangtua dalam keadaan tenang.
- Jangan menuduh, tetapi diskusikan dengan anak mengapa ia sampai menggunakan narkoba.
- Gali kehidupan emosi dan sosialnya. Perasaan-perasaan apa yang dialami anak serta kehidupan sosial seperti apa yang dihadapi anak yang menyebabkan anak memutuskan untuk mencoba dan menyalahgunakan narkoba.
- Diskusikan cara mempertahankan diri dan menghindari diri dari penggunaan kembali di masa yang akan datang.
- Jelaskan tentang cara mendapatkan kembali kepercayaan keluarga.
- Bila menemui kesulitan untuk berbicara dengan anak, mintalah bantuan ahli, yaitu dokter keluarga, psikolog, psikiater, konselor narkoba.
- Utarakan kecurigaan secara terbuka pada saat anak dan orangtua dalam keadaan tenang.
- Bagaimana harus bersikap ?
- Jangan menyalahkan diri sendiri.
- Singkirkan perasaan malu, marah, rasa salah berlebihan, menilai diri gagal sebagai orangtua.
- Singkirkan keinginan menyalahkan pihak lain.
- Segera cari bantuan professional.
- Jangan putus asa.
- Tetap membantu anak dan tunjukkan kasih saying walaupun ia telah melakukan kesalahan.
- Bersikaplah optimis bahwa masalah ini dapat diatasi dengan kerjasama yang baik antara anak dan orangtua.
- Jangan menyalahkan diri sendiri.
- Tindakan yang harus dilakukan
- Segera bawa anak untuk mendapatkan pertolongan dari dokter/rumah sakit yang melayani ketergantungan obat/pusat rehabillitasi ketergantungan obat.
- Segera mencari informasi mengenai berbagai macam bentuk perawatan dan rehablitasi ketergantungan obat.
- Konsultasikan dengan ahli (dokter, psikiater, psikolog, pekerja sosial, konselor narkoba) mengenai program yang paling tepat dan paling sesuai dengan kebutuhan anak.
- Segera bawa anak untuk mendapatkan pertolongan dari dokter/rumah sakit yang melayani ketergantungan obat/pusat rehabillitasi ketergantungan obat.
- Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan Treatment bagi penyalahguna narkoba
- Keadaan fisik, psikologis dan masalah-masalah sosial yang dihadapi penyalahguna.
- Tahap ketergantungan (eksperimen, sosial, instrumental, pembiasaan, kompulsif).
- Aset pribadi yang dimiliki (prestasi sekolah yang sudah dicapai, minat pendidikan/pekerjaan, kapasitas intelektual, bakat, sikap dan sifat yang dominan kehidupan emosi, keterampilan komunikasi, kompetensi sosial, kegiatan yang diminati, kemampuan adaptasi mengatasi stress, rasa harga diri, penerimaan diri, keimanan).
- Kondisi keluarga penderita (struktur keluarga, kebersamaan/kedekatan antar anggota keluarga, harapan orangtua terhadap penyalahguna, dukungan dan kasih sayang yang diberikan orangtua, kepantasan orangtua untuk dijadikan contoh bagi anak, keimanan keluarga, keterbukaan orangtua untuk mmelakukan perbaikan diri, trauma dalam keluarga, komunikasi dalam keluarga).
- Keadaan fisik, psikologis dan masalah-masalah sosial yang dihadapi penyalahguna.
- Kesembuhan dari ketergantungan narkoba seperti :
- Bagaimana tanggapan anda bila remaja purta anda mengemukakan keinginannya untuk mengenakan anting-anting? diskusikan dengan kelompok.
- Seseorang remaja putri yang anda kenal cukup baik menceritakan kehamilannya pada anda. Dia cemas untuk mengatakannya pada orangtuanya. Tapi ia telah menceritakan rahasianya pada anda karena ia percaya. Remaja itu putus asa untuk berbicara pada seseorang tentang situasinya. Tuliskan dan diskusikan apa yang dapat anda lakukan.
- Apakah anda kurang ideal dikeluarga anda? Tuliskan secara jelas apa yang anda sungguh-sungguh pikirkan. Tidak seorangpun akan melihat catatan anda tanpa izin anda. Ingatlah, penting bagi anda untuk mempunyai pemahaman yang bijaksana mengenai pengalaman anda dikehidupan keluarga.
- Apakah yang terjadi dengan kebutuhan anda sendiri?
- Bandingkanlah peran orangtua dengan peran seniman.
Ciri-Ciri Pemakai Narkotika
- Berat badan turun drastis.
- Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman.
- Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.
- Buang air besar dan kecil kurang lancar.
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
2 E M O S I
- Sangat sensitif dan cepat bosan.
- Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang.
- Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya.
- Nafsu makan tidak menentu.
- Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya.
- Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga.
- Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam.
- Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang.
- Selalu kehabisan uang.
- Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya.
- Takut air, jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka jadi malas mandi.
- Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala “putus zat”.
- Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat.
- Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan.
- Bicara cedal atau pelo.
- Jalan sempoyongan
- Mengalami jantung berdebar-debar.
- Sering menguap.
- Mengeluarkan air mata berlebihan.
- Mengeluarkan keringat berlebihan.
- Sering mengalami mimpi buruk.
- Mengalami nyeri kepala.
- Mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi.
Lagi, Bahaya Bagi Perokok
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan Kanada menyebutkan satu lagi alasan untuk tidak merokok, karena rokok terbukti bisa merusak sperma dan mewariskan kerusakan genetik dari seorang ayah ke anaknya.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (03/06), studi yang dilakukan pada tikus ini menunjukkan bahwa rokok menyebabkan perubahan DNA pada sel sperma, di mana mutasi seperti itu diketahui bersifat permanen.
""Jika diwariskan, mutasi ini menunjukkan perubahan yang tidak dapat dikembalikan seperti semula dari komposisi genetiknya," jelas Carole Yauk dari Divisi Penanganan Racun dan Kesehatan Lingkungan Kanada, yang memimpin penelitian.
"Sebelumnya telah diketahui bahwa ibu hamil yang merokok bisa mencederai janin yang dikandungnya, dan di sini kami menunjukkan fakta bahwa seorang ayah pun secara potensial bisa merusak calon penerusnya bahkan sebelum bertemu pasangannya," tambah Yauk yang menulis hasil penelitiannya di Jurnal Penelitian Kanker.
Yauk dan rekannya meneliti sel yang memproduksi sperma tikus yang secara kontinyu dipapar dengan asap rokok selama enam atau 12 minggu, dan seluruh mamalia terus melanjutkan memproduksi sperma.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa terjadi mutasi sebanyak 1,7 kali pada sel DNA tikus yang terpapar asap rokok dibandingkan pada tikus yang tidak terpapar asap rokok setelah 12 minggu, dan 1,4 kali mutasi setelah enam minggu.
"Kesimpulan ini menunjukkan bahwa kerusakan tergantung pada lamanya durasi terpapar asap rokok, jadi semakin lama Anda merokok maka akumulasi mutasi akan makin besar dan makin besar potensi dampaknya pada sel sperma Anda," terang Yauk.
Dalam sebuah penelitian lain juga menyebutkan hampir sebagian besar pria yang menjalani program bayi tabung adalah perokok. Lebih dari itu, studi juga mencatat bahwa suami perokok memiliki kemampuan lebih rendah untuk menghamili isterinya daripada suami yang tak merokok.
Nah, bagaimana dengan Anda? Masikah menjadikan rokok salah satu bagian dari gaya hidup Anda, atau sudah mulai berpikir untuk berhenti merokok? Jika Anda sayang kesehatan, ayo berhenti merokok!